• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Media Kiri
  • Kabar
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
No Result
View All Result
Media Kiri
No Result
View All Result

Kisah Tanah dan Air Mata di Ogan Komering Ulu Timur
in Opini

Kisah Tanah dan Air Mata di Ogan Komering Ulu Timur

adminbyadmin
11 Juni 2025

Oleh : Ryan Z

Di hamparan bumi Ogan Komering Ulu Timur, di bawah naungan langit yang kerap diselimuti debu pembangunan, terhampar kisah pilu seorang pria tua bernama Ali Imron. Tujuh puluh purnama telah berganti, namun gurat usia di wajahnya tak mampu menyembunyikan luka yang menganga: luka atas tanah, luka atas hak, luka atas kebun karet yang telah menjadi saksi bisu jejak hidupnya.

Lahan, sejengkal tanah yang adalah nyawa, dan kebun karet yang mengalirkan rezeki, kini hanya tinggal kenangan di ingatan. Direnggut paksa, seperti embun pagi yang sirna ditelan mentari, demi proyek jalan keromongan bandara—sebuah cita-cita kemajuan yang diukir di atas derita.

Enam tahun. Enam tahun lamanya, di bawah terik dan hujan, langkah kaki renta Ali Imron tak pernah lelah mencari keadilan. Dari pintu pemerintah daerah yang dingin dan sepi, hingga lorong-lorong “keadilan” yang penuh janji kosong, ia telah melabuhkan segala harap. Pena pengacara pertama dan kedua telah menari di atas kertas, merangkai kata-kata hukum, namun angin keadilan tak kunjung berhembus, hanya meninggalkan hampa.

Kini, di penghujung perjuangan, sang kakek tak sendiri. Bersama hati-hati yang peduli dan pengacara terakhir yang menjadi tumpuan asa, ia menjejakkan langkah ke markas besar Bhayangkara. Pasal 385 dan 170 KUHP menjadi panah terakhir yang ia lepaskan, berharap gemanya mampu menembus dinding-dinding kebisuan. Namun, hingga detik ini, pemerintah daerah Ogan Komering Ulu Timur tetap membungkam, seolah tak ada suara di balik dinding kezaliman itu.

Akankah tiba hari di mana keadilan menyapa, membasuh luka yang mengering? Atau akankah kisah Ali Imron menjadi noktah hitam dalam lembaran pembangunan, sebuah pengingat abadi bahwa di balik kemajuan, terkadang ada hati yang remuk dan hak yang terenggut tanpa kata maaf?

Bacaan Lainnya

Pergulatan Keadilan di Bumi “Sebiduk Sehaluan”: Kisah Ali Imron Melawan Penyerobotan Lahan

Pergulatan Keadilan di Bumi “Sebiduk Sehaluan”: Kisah Ali Imron Melawan Penyerobotan Lahan

26 Juni 2025
Mentari Keadilan Menyapa OKU Timur: Polda Sumsel Telisik Jerit Tanah yang Dirampas

Mentari Keadilan Menyapa OKU Timur: Polda Sumsel Telisik Jerit Tanah yang Dirampas

20 Juni 2025
Menggugat Dominasi Moral Agama

Menggugat Dominasi Moral Agama

3 Februari 2025

Banyak Dibaca

  • Bis Mogok, Ketua DPD JPKP OKU Timur Dorong Pihak Berwenang Audit Pelayanan JCH OKU Timur

    Bis Mogok, Ketua DPD JPKP OKU Timur Dorong Pihak Berwenang Audit Pelayanan JCH OKU Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah Diperiksa Polda Sumsel, Haji Ali Imron Minta Polisi Segera Tinjau Lokasi Lahan Sengketa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tanah dan Air Mata di Ogan Komering Ulu Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Transparansi Perencanaan IPAL Dipertanyakan, Dinkes OKUT Bungkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengadaan IPAL 9 Puskesmas Di OKU Timur Penuh Misteri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Kiri

© 2025 Mediakiri.com

Navigate Site

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Hukum & Kriminal
  • Opini

© 2025 Mediakiri.com